Sabtu, 12 Desember 2009

dia, sendyakala, dan semesta

lantunan sejuk nuansa redup...
tetesan damai di pucuk hijau...
hijau hijau dingin dan lirih...
menyeret imaji berbaur ilusi...

bongkah emas hangat melekat...
sirami wajah dalam sinaran...
semesta ruapkan harmoni...
makin indah, makin cerah...

seteru menantang, dia terdiam...
kuning menjadi emas...
meretas kesunyian mendalam...
datang, pergi, datang, akhirnya pergi...

sendyakala merangkum semua...
sebelum ditumpahkan sebagai catatan langit...
haru biru baur ungu melebur...
kuning hijau emas meletup...
mengatup...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar