Bertobat dan Lahir Baru
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Kisah Rasul 2:37-38
Sebagai orang percaya, kita sudah sering diingatkan tentang pentingnya sebuah pertobatan sebagai tanda atas penyesalan kita terhadap dosa masa lalu.
Pertobatan sendiri adalah rasa penyesalan yang disertai dengan rasa jera atas kesalahan yang telah diperbuat kepada Tuhan, maupun sesama manusia. Namun pertobatan tidaklah sempurna tanpa disertai dengan lahir baru.
Pertobatan yang Sejati
Alkisah ada seorang pemuda yang ingin lepas dari dosa minuman keras, setiap ia maminum minuman keras, ia menyesalinya. Namun keesokan harinya ia kembali mengulangi perbuatan itu lagi. Terus ia mengulangi perbuatan itu lagi sampai ia pada titik dimana ia tidak merasa menyesal lagi dalam meminum minuman keras.
Seringkali manusia percaya berbuat dosa, kemudian meratap- ratap memohon ampun kepada Tuhan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Itu belumlah cukup. Penyesalan adalah sifat alami manusia yang juga merupakan efek dari hati nurani kita. Namun untuk mengalami pertobatan yang sesungguhnya dari Tuhan, kita harus mengalami lahir baru.
Proses lahir baru merupakan efek dari rasa sesal dan jera yang disertai iman yang besar untuk tidak mengulangi perbuatan dosa dan berbuat yang lebih baik seturut dengan kehendakNya.
Namun, mengapa terkadang kita seringkali meremehkan proses kelahiran kembali sebagai orang yang percaya? Mengapa seringkali kita menganggap menyesal dan berlutut meminta maaf kepada Tuhan Yesus sudahlah cukup untuk menebus dosa yang sudah kita perbuat?
Pernahkah kita mendengar istilah ‘ Kristen Tomat’? Habis tobat besok kumat. Itu adalah contoh nyata pertobatan tanpa disertai lahir baru. Cukuplah hari ini bertobat, jika besok berbuat kesalahan lagi, bertobatlah dan meminta ampunlah lagi. Gampang kan? Namun, di mata Tuhan Yesus tidaklah segampang itu. Ada tertulis dalam Alkitab ’ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah’. Jelas ditegaskan bahwa lahir baru merupakan aspek penting dalam meraih kembali kasih Allah yang kekal.
Kelahiran kembali dan berubah, bergerak menuju level iman yang lebih baik sangatlah diperlukan supaya kita dapat menjadi orang KRISTEN YANG SEJATI. Terus bertumbuh dan tak pernah merasa puas mendapat sentuhan pribadi dari Allah Bapa. Menjadi lebih baik daripada yang sebelumnya, terus dan terus. Hingga kita benar- benar menjadi apa yang Tuhan mau, seturut kehendakNya dan menjadi terang di tengah kegelapan.
Inilah pertobatan sejati. Pertobatan yang dilandasi penyesalan yang mendalam dan disertai keinginan yang kuat untuk membangun kembali apa yang kita telah runtuhkan sebelumnya karena dosa- dosa kita. Terus bergerak lebih dekat dengan Bapa dan inilah kita anak- anakNya yang dikasihiNya. Keep rebuilt and move!
*berth